
Waspadai Puncak Siklus 10 Tahun Kasus DBD
Waspadai Puncak Siklus 10 Tahun Kasus DBD
INILAH, Jakarta - Kasus demam berdarah dengue (DBD) hingga kini masih menjadi momok bagi masyarakat, tak terkecuali semua provinsi di Indonesia.
Dicuplik dari laman Antara, jenis penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue
itu, jika dibiarkan tanpa penanganan medis akan berujung kematian penderitanya.
Infeksi dari virus dengue tersebut menyebabkan berbagai gejala klinis, seperti
demam, pusing, nyeri pada bola mata, otot, sendi, dan ruam.
Orang yang terinfeksi virus dengue sering kali juga mengalami kelelahan jangka
panjang, nyeri perut dan muntah, sulit bernapas dan penurunan trombosit yang
bisa mengakibatkan perdarahan internal.
Kasus demam berdarah biasanya meningkat pada musim hujan seperti sekarang ini,
karena nyamuk Aedes aegypti
menetaskan telurnya di genangan yang ada saat curah hujan meningkat. Telur
nyamuk kemudian menetas menjadi jentik dan nyamuk dewasa.
Pada musim hujan 2019 ini kasus demam berdarah mewabah di sejumlah daerah. Karena itu kondisi ini perlu diwaspadai, terutama karena tahun ini merupakan siklus puncak 10 tahun mewabahnya demam berdarah.
Sejatinya, upaya sosialisasi ke masyarakat tentang pencegahan terhadap DBD perlu dilakukan secara masif, sebab mencegah lebih baik daripada mengobati serta mengingatkan masyarakat bahwa pengasapan bukanlah pencegahan.
Ia menyayangkan di tengah gencarnya melakukan gerakan 3M Plus, masih ada sebagian masyarakat yang merasa kurang puas kalau tidak dilakukan pengasapan.
Bahkan, mereka menganggap dinas kesehatan tidak bekerja. Anggapan itu salah, sebab pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa.
Sejatinya, untuk mencegah penyakit yang selalu datang setiap musim hujan itu
dengan melaksanakan berbagai langkah pencegahan, menjaga kebersihan lingkungan,
dan tak ketinggalan gerakan "3M Plus". Upaya itu menjadi semakin
penting karena pada 2019 puncak siklus 10 tahunan DBD.
Berita Lainnya
-
Ahli Gizi: Konsumsi Beragam Makanan saat Sarapan
INILAH, Jakarta - Ahli gizi menyarankan agar masyarakat mengonsumsi beragam jenis makanan saat sarapan guna memenuhi zat gizi yang diperlukan tubuh.
-
Trauma "May" jadi Korban Perkosaan
BAGAIMANA Rasanya menjadi korban perkosaan?. Trauma berkepanjangan serta sikap masyarakat termasuk pemerintah yang belum sepenuhnya memberikan perhatian lebih adalah tantangan besar yang harus diala
-
Jejak Jenderal Soedirman di Pameran Radio Antik
GELARAN Pameran Radio Antik tidak hanya menjadi ajang hiburan bagi masyarakat, tetapi nostalgia bagaimana penyebaran informasi di zaman sebelum kemerdekaan yang penuh keterbatasan.
-
Suka Cita Hamish Daud dan Raisa Sambut Sang Buah Hati
Rasa suka cita tengah menghinggapi pasangan selebritis Indonesia Hamish Daud dan Raisa Andriana. Sebagai wujud sukacitanya, suami penyanyi cantik Raisa Andriana, mengunggah foto pertama putrinya Zal
-
Waspadai Puncak Siklus 10 Tahun Kasus DBD
INILAH, Jakarta - Kasus demam berdarah dengue (DBD) hingga kini masih menjadi momok bagi masyarakat, tak terkecuali semua provinsi di Indonesia.
-
Punya Masalah Hipertensi? Ini Cara Efektif dan Sehat Menurunkannya
INILAH, Jakarta - Memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi, adalah salah satu penyebab dari penyakit jantung. Bagaimana cara mengatasinya?
-
Orang Tua Zaman Now… Banyak Manfaat Ajarkan Anak Pekerjaan Rumah
INILAH, Jakarta - Mengajarkan anak melakukan pekerjaan rumah tangga adalah hal yang baik. Ini akan memberikan efek positif.
-
Marc Marquez Lihat Kepiawaian Tangan Perajin di Saung Angklung Udjo
Berkalungkan miniatur angklung, Marc Marquez menjadi tamu kehormatan Saung Angklung Udjo, Minggu (10/2/2019).
-
Marc Marquez Main Angklung dan Joget Bareng di Saung Angklung Udjo
Bersama komunitas motor Honda, Marc Marquez berkunjung ke Saung Angklung Udjo, Minggu (10/2/2019).
-
Marc Marquez Sapa Pengunjung HSM 2019 di Bandung
Marc Marquez sapa pecinta motor Honda di Trans Studio Mall (TSM) Bandung, Sabtu (9/2/2019) petang kemarin